Mengambil hikmah dari pengalaman Chandra Liow alami badai sitokin/ Youtube Chandra Liow |
Assalamualikum Sobat Yay!
Kali ini kita akan bahas yang terbaru dan sepertinya banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari pengalaman Chandra Liow alami badai sitokin.
Bagi yang belum tau siapa Chandra Liow, bisa cari sendiri di halaman google lengkap sekali informasinya.
Tetapi sedikit informasi kalau Chandra Liow itu adalah seorang youtuber atau konten kreator yang aktif mengunggah kontennya dengan beragam tema tetapi yang paling sering membahas tentang sudut pandang editor pada sebuah video.
Yah, basic dari Chandra Liow memang tertarik di dunia editor dan terbukti banyak banget peningkatan tampilan videonya yang makin keren dari waktu ke waktu.
Kini Chandra Liow setelah hilang dua bulan tanpa mengunggah kontennya ternyata kabarnya hampir kehilangan nyawanya.
Belakangan liat video TikTok berseliweran tentang kondisi kritis dari Chandra Liow, dan akhirnya Chandra Liow sendiri yang mengkonfirmasi kebenaran dari kondisinya.
Kalian juga bisa cek sendiri di akun Youtube resmi Chandra Liow dengan upload-an terbaru video berjudul Saya Seharusnya Sudah Meninggal karena COVID.
Video Chandra Liow bentuk klarifikasi tersebut diunggah pada 11 September 2021 dan saat ini sudah ditonton sebanyak 468 ribu dan mendapatkan 4.492 komentar sejak artikel ini ditulis pada 13 September 2021.
Nonton video berdurasi 25 menit 14 detik dengan 5 chapter bener-bener cukup menguras emosi.
Chandra Liow nahan nangis dengan semua penjelasannya karena mengingat kembali perjungannya melewati masa krisis tersebut.
Berawal cerita Chandra Liow yang menjaga dirinya dengan membatasi ruang gerak agar tidak kena covid.
Nah, walaupun membatasi tetep sebelumnya Chandra Liow dan teman-temannya ngumpul bareng dirumah dan setelahnya pada tanggal 5 Juli 2021 mulai terlihat gejala COVID.
Orang tua dari Chandra Liow memutuskan menemani anaknya dirumah saat masa-masa penyembuhan.
Dan ternyata Ibunya pun tertular dan dihari-hari selanjutnya Chandra Liow merasa panik, stress dan takut.
Lanjut di tanggal 9 Juli Chandra Liow sekeluarga memutuskan untuk mencari rumah sakit untuk perawatan lebih intensif.
Chandra Liow inget banget tanggal itu karena disaat itu dia keliling cari rumah sakit dari jam 9 pagi hingga 9 malam dan baru masuk RS jam 11 malam setelah mendatangi banyak rumah sakit.
Saat mendapatkan ruang RS dari kerabatnya, Chandra Liow sudah mendapatkan kabar bahwa paru-parunya sudah hampir semuanya mengalami infeksi dan keluarga harus ikhlas jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ibu dan Chandra Liow mendapatkan RS yang berbeda tetapi mungkin karena kondisi Chandra yang lebih parah dari Ibunya, Bapaknya lebih memilih untuk menemani Chandra dimasa kritis itu.
Saat itu Bapaknya lah yang paling sedia dan selalu sigap saat Chandra membutuhkan sesuatu dibandingkan suster.
Masa-masa sulit saat terkena covid yang Chandara Liow alami disebut dengan istilah badai sitokin, yang belakang juga sempet heboh karena menyerang Deddy Corbuzier.
Menutu dari laman alodok badai sitokin itu kondisi dimana tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam jangka waktu yang sangat cepat. kondiisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat, sehingga alami peradangan.
Nah, diketahui tidak banyak orang yang akan selamat ketika mengalami badai sitokin.
Dari panjanganya cerita yang Chandra Liow sampaikan, kita bisa mengambil hikma dari pengalaman Chandra Liow alami badai sitokin. Berikut yang bisa Ane rangkum dibawah ini ya,
1. Takdir
1) Kita bisa saja menjaga diri kita sedemikian rupa untuk terhindar dari penyakit COVID. Tapi saat takdir kita berkata harus merasakan nikmatnya COVID ya harus terima dengan lapang dada. Kita bisa liat dari pengalaman artis diluar sana yang sudah berusaha sedemikian rupa untuk tidak terkena covid tapi selanjutnya diberitakan harus berjuang melawan Covid.
Atau ada saudara kita yang tidak percaya dengan Covid tetapi ternyata takdirnya harus merasakan covid.
2) Predik meninggalnya Chandra Liow sudah dikatakan dengan dokter kepada keluarga agar bisa ikhlas, tetapi tuhan masih kasih kesempatan untuk Chandra Liow bisa hidup. Jadi seburuk apapun keadaan walaupun prediksinya pun sudah buruk, hal terbaik memang menyerahkan kembali.
Saat itu Chandra Liow bilang gua udah putus asa, disitu gua udah gak ada permintaan sama Tuhan untuk bisa sembuh tapi Gua minta supaya Ibu gua bisa sembuh 100%.
Mungkin maksud disini bukan putus asa sepenuhnya ya karena Chandra juga berusaha dengan membeli obat terbaik untuk kesembuhannya. Jadi dibalik kata putus asa bisa jadi sudah ikhlas apapun yang terjadi, dan disaat tingkat ikhlas itulah banyak sekali keajaiban terjadi.
2. Uang
Disini siapa yang bisa menghitung kekayaan dari Chandra Liow cukup lewat dari jumlah subscriber sebanyak 3,13 juta.
Bagi kita Chandra Liow terbilang kaya ya, dan disaat itu ketika kondisi covid sedang naik-naiknya dan RS overload. Seorang Chandra Liow kesulitan mendapatkan ruangan di Rumah Sakit. Bahkan kalau dipikir logika Chandra Liow bisa membayar berapa saja untuk biaya perawatan. Tapi bukan masalah uang kawan.
Itu artinya uang bukanlah segalanya...
Tapi bayangkan dengan seorang Chandra Liow aja kesulitan mendapatkan ruangan bagaimana dengan masyarakat-masyarakat yang gak punya uang ya?
3. Relasi
Saat masa kritis Chandra Liow memang bukan uang yang memberikannya kesempatan dibisa dirawat eksklusif di RS tapi Relasi.
Dari relasi Chandra Liow mendapatkan informasi bahwa ada RS yang bersedia menyediakan satu ruangan untuk dirinya.
dan yah Relasi memang penting banget ya.
4. Besarnya Cinta Orang Tua
Kita samasama tahu bahwa orang tua jauh lebih rentan terkena covid. Tapi walaupun sudah tahu, orang tua kita tidak akan pernah tinggal diam ketika kita berjuang sendirian melawan covid.
Begitu pula yang di lakukan orang tua Chandra Liow untuk datang ke rumah Chandra Liow dan merawatnya.
Dan yah, Ibunya pun tertular.
Cerita perjuangan cinta pun berlanjut dimana Ayahnya Chandra Liow memaksa masuk ruangan yang hanya diperbolehkan pasien Covid. Tidak lagi peduli bagaimana jika ia juga tetular, tapi yang tepenting Ayahnya bisa menemani dan membersamainya.
Begitu besar dan kuatnya ikatan cinta orang tua untuk anaknya. dan Chandar Liow beruntung mendapatkan itu semua.
Mungkin ada dari kalian yang punya sudut pandang lain, bisa tulis di komentar ya...
Terima kasih sudah menyimak semoga kita bisa ambil hikmah dari pengalaman Chandra Liow alami badai sitokin.***
COMMENTS